Jumat, 10 Agustus 2012

AL-QIYADAH WAL-JUNDIYA

1. Kewajiban Beramal Jama’i
Dalam mencapai tujuan dakwah Islamiyyah merupakan kewajiban setiap muslim untuk mewujudkannya dan tujuan ini hanya dapat dicapai dengan adanya jama’ah dan harus melalui Amal Jama’i. Maka Amal Jama’i, dalam kaitan ini, adalah wajib. Amal Jama’i yang digerakkan sebuah jama’ah Islam harus tersusun rapi dan kuat. Dalam mencapai tujuannya, setiap jama’ah harus memiliki manhaj yang jelas dan bergerak menurut manhaj tersebut.

2. Amanah dan Tanggung Jawab Pemimpin
Dalam satu jama’ah, pimpinan mempunyai amanah dan beban yang sangat berat. Amanah pimpinan memang sangat berat karena ia bertanggung jawab memberikan arahan kepada setiap anggota untuk menjalankan langkah-langkah gerakan dan mencapai hasil di bidang dakwah. Tanggung jawab pimpinan menjadi besar karena semakin banyaknya jumlah anggota jama’ah. Seluruh anggota berada di bawah tanggung jawabnya. Karena itu setiap anggota dan pimpinan jama’ah harus menyadari betapa beratnya amanah dan beban tersebut.

3. Hal-hal yang Membantu Terlaksananya Tugas Pimpinan
1) Ikhlas karena Allah semata, serta selalu benar dan jujur kepada-Nya
2) Peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah
3) Memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya
4) Pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab besar yang dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dalam memegang amanah.
5) Pimpinan harus memberikan perhatian yang cukup kapada masalah pendidikan (tarbiyah), menyiapkan kader dan calon pengganti.
6) Terjalinnya rasa kasih sayang dan ukhuwwah yang tulus di kalangan anggota jama’ah, khususnya antara anggota dan pimpinan.
7) Pimpinan harus benar-benar merencanakan program yang tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana, persiapan-persiapan sesuai dengan kemampuan.
8) Para pimpinan pada tingkat cabang atau daerah dan setiap anggota jama’ah harus merasakan bagaimana beratnya amanah dan tanggung jawab pimpinan pusat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
9) Pimpinan harus selalu bersungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jama’ah.

a) Akhlak dan Sifat-sifat yang Harus Dimiliki Pemimpin
• Senantiasa mengharapkan akhirat dengan ikhlas karena Allah semata.
• Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpengalaman luas, berpandangan jauh dan tajam, berwawasan luas, mampu menganalisis berbagai persoalan dari segala segi dengan tepat dan cepat menerapkan hasil analisanya dengan baik.
• Berperangai penyantun, kasih sayang, lemah lembut dan ramah.
• Sifat bersahabat perlu dimliki para pemimpin.
• Berani dan sportif, tidak pengecut dan tidak membabi buta.
• Shidiq
• Tawadhdhu
• Memaafkan, menahan amarah dan berlaku ihsan.
• Menepati janji dan sumpah setia.
• Sabar
• ‘Iffah dan kiram
• Wara’ dan zuhud
• Tidak mengungkit-ungkit dan menyombongkan diri.
• Memelihara hal-hal yang dimuliakan Allah.
• Berlapang dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba.
• Tekad bulat, tawakkal dan yakin.
• Sederhana dalam segala hal
• Bertahan dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
• Menjauhi sikap pesimistis dan over estimasi.

b) Tabiat Gerakan dan Medannya
• Harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jama’ah
• Memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakan dengan seluruh konsekuensinya, tanpa melupakan salah satu aspeknya.
• Perlu menjaga tabiat tahapan dakwah Islamiyyah dengan segala tuntutannya.
• Kewajiban memberikan perhatian serius terhadap pendidikan (Tarbiyyah) di setiap peringkat.
• Dana adalah urat nadi ‘Amal Islami.
• Pimpinan harus memanfaatkan sebaik-baiknya pengalaman dalam gerakan dan realitas keragaman aktivitas Islami.

c) Beberapa Petunjuk dalam Bergerak
• Pimpinan harus memberikan perhatian menyeluruh kepada tugas dan tanggung jawab supaya dapat melaksanakannya dengan baik dan utuh tanpa melupakan salah satu aspek tanggung jawabnya dalam beramal.
• Memiliki kepercayaan kuat terhadap tugasnya.
• Setiap penanggung jawab harus menyusun program kerja lengkap.
• Tepat dalam memilih petugas yang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
• Pemimpin dituntut mengatur waktu dan urusannya seefektif mungkin
• Perlu memiliki kecekatan dan kekuatan tekad
• Semestinya seorang pemimpin menumpukkan perhatian kepada usaha yang sangat diperlukan
• Berdakwah adalah ibadah kepada Allah
• Pemipin harus percaya atas ketinggian moral anggotanya yang bertugas
• Pemimpin harus benar-benar meningkatkan cara kerja, mengembangkan sarana dan melengkapinya serta memanfaatkan pengalaman baru yang dapat membantu pencapaian tujuan dalam meninggikan mutu dakwah.
• Pemimpin tidak boleh membatasi aktivitasnya semata-mata untuk masa sekarang
• Pemimpin bertanggung jawab dalam menilai dan mengevaluasi amal dan hasil setiap saat

d) Beberapa Petunjuk Pergaulan antara Pemimpin dan Anggota
• Pemimpin harus pandai memilih orang yang laik dalam memegang jabatan dan dalam menyelesaikan persoalan tertentu
• Tidak boleh bersikap pesimis dan buruk sangka
• Memeperbaiki pembagian tugas dan menentukan spesialisasi supaya tidak terjadi tumpang tindih wewenang
• Menentukan, mengatur dan memudahkan jalur komunikasi di setiap peringkat dan bagian
• Pemimpin harus selalu membangkitkan semangat kerja sama yang penuh kejujuran
• Pemimpin harus membiasakan diri bermusyawarah dengan para anggota sebelum mengeluarkan keputusan penting
• Sangat bermanfaat diadakan pertemuan-pertemuan rutin dengan para anggota
• Pemimpin harus memperhatikan setiap orang yang diberi tugas memikul amanah dan cepat menegur petugas yang melakukan kesalahan
• Seorang pemimpin perlu meminta pandangan dan saran-saran anggota tertentu yang berguna untuk memperbaiki kelancaran gerakan dan mewujudkan strategi dakwah

4. a) Beberapa Persyaratan Pokok Seorang Aktivis
• Memahami benar arti komitmennya kepada Islam
• Mengenal karakter tahapan dakwah yang sedang dijalaninya dengan segala tuntutannya
• Meyakini bahwa kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw. secara benar dan serius adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan umat Islam
• Yakin akan kewajiban bergerak membangkitkan iman di dalam jiwa manusia
• Harus mengetahui bahwa ‘Amal Jama’i memiliki syarat dan keiltizaman yang harus diketahuinya
• Dasar beramal dalam gelanggang ini hanyalah semata-mata karena Allah, bukan karena siapa-siapa
• Setiap Muslim harus sadar terhadap pengawasan Allah swt

b) Beberapa Keharusan dan Prilaku Anggota yang Harus Ditegakkan
• Seorang Muslim harus berusaha menjadi seorang Mu’min yang teguh dan yakin terhadap ‘Amal Jama’i dengan segala tuntutannya
• Seorang Muslim harus mengetahui secara mendalam segala ketentuan jama’ah
• Seorang anggota jama’ah harus melengkapi diri dengan berbagai bidang kemampuan dan kelaikan
• Seorang Muslim yang menyerahkan hidupnya untuk berjuang karena Allah dan menegakkan kekuasaan agama Allah
• Seorang anggota jama’ah harus menjadi pelindung terpercaya terhadap tujuan jama’ah
• Seorang anggota jama’ah harus berani menempatkan dirinya di barisan jihad fi sabilillah
• Seorang anggota jama’ah berkewajiban menanam dan mempersubur benih cinta mencintai di kalangan sesama anggota serta memperkuat persaudaraan karena Allah
• Anggota jama’ah harus membiasakan diri melaksanakan setiap perintah pimpinan jama’ah
• Seorang anggota jama’ah harus benar-benar memberikan kepercayaan penuh pada pimpinan jama’ah
• Wajib beriltizam dengan sikap adil dan sederhana, tidak keterlaluan dan tidak meremehkan
• Berpegang pada semboyan, “ Perbaiki diri dan seru orang lain kepada kebaikan”
• Para aktivis wajib menjaga waktunya dengan serius, berdisipli, seluruh urusannya rapi, berguna bagi sesama manusia
• Seorang anggota jama’ah harus menghiasi dirinya dengan seluruh akhlaq Islam

5. Aturan dan Adab Pergaulan Pimpinan dan Anggota
a) Saling menghormati dan menghargai
b) Adab pergaulan dan perbincangan
Dalam pembicaraan, orang yang pertama mengajak bicara harus menghadap kepada yang diajak bicara, mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan wajar.
Orang yang mendengar harus juga menghadap orang yang mengajak bicara, ia harus diam mendengarkan pembicaraannya dan memperhatikannya
c) Saling mempercayai dan berbaik sangka
d) Saling menasihati
e) Saling mencintai dan bersaudara
f) Mempererat hubungan antara pemimpin dan anggota
g) Tunduk di bawah hukum Allah dan Rasul-Nya
h) Mengkaji berbagai harakah dan mengembangkan pengalaman

6. Sistem dan Peraturan
a) Menyusun peraturan dan mekanisme kerja harus berada dalam kerangka dasar-dasar Islam
b) Seluruh sistem dan peraturan harus dipandang sebagai sarana dan alat untuk menyusun dan mengatur kerja dan gerakan
c) Jama’ah harus bergerak sesuai hasil syura, ketentuan dan polesi pimpinan
d) Peraturan bertujuan untuk mengelakan kekacauan aktivitas yang dapat mengganggu atau bahkan menghancurkan program
e) Peraturan harus mencakup cara perbaikan bagi setiap kelalaian dan kesalahan
f) Menyusun peraturan dan sistem perlu diperhitungkan keluwesannya, sehingga dapat memudahkan jama’ah bergerak meraih keberhasilannya
g) Selama kita masih menghambakan diri kepada Allah, maka keiltizaman kita dengan peraturan dan sistem kerja tersebut adalah bernilai ibadah dan berada di dalam kerangka taat kepada Allah

7. Pengendalian Pertemuan-Pertemuan
a) Pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan adalah bagian dari beribadah kepada Allah swt
b) Sebaiknya setiap pertemuan dimulai dengan berdzikir kepada Allah, memohon perlindungan kepada-Nya dari gangguan syetan
c) Agar pertemuan berjalan tepat waktu, harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya
d) Harus teliti dalam menyampaikan informasi mengenai waktu dan tempat diadakannya pertemuan
e) Setiap anggota majlis harus bersungguh-sungguh menghadiri tepat pada waktunya, kecuali berhalangan
f) Bila suatu pertemuan telah disetujui, perlu ditentukan waktu dimulainya pertemuan, agar setiap anggota dapat mengatur waktu dan kerjanya
g) Perlu ditentukan agenda pertemuan dengan menulis di papan tulis
h) Pimpinan pertemuan harus bijak dalam memelihara tata tertib pada waktu berlangsungnya pembahasan acara
i) Pimpinan acara harus dapat mengarahkan fikiran terhadap agenda pembahasan
j) Sebelum ditutup hendaknya hasil-hasil keputusan siding dibaca ulang dan ditetapkan waktu dan tempat pertemuan yang akan datang

Jumat, 09 Desember 2011

Don't Accept if Seal is Broken

Do not Accept if Seal is Broken

Do not Accept if Seal Is Broken.
Jangan dikira ini hanya berlaku untuk botol air mineral dan sejenisnya. Ini berlaku juga bagi manusia lho. Orang mana sih yang mau dapat sisa? Sebejat-bejat apapun seseorang pasti yang dia dambakan adalah yang baik-baik. Sebelang-belangnya hidung lelaki dan berapapun banyaknya wanita ia nodai, jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia pasti menginginkan wanita pendamping hidup yang berhidung mulus alias ndak belang, bermata jeli tapi tak jelalatan dan suci alias……..Seal Is Not Broken.

Berikut Cerita Inspiratif yang sangat berhubungan dengan Judul diatas.

Seorang yahudi bertamu ke rumah salah seorang Ulama. Ketika yahudi dan Ulama ini duduk di ruang tamu tiba-tiba melintas wanita berpakaian serba tertutup.
Si yahudi pun kemudian bertanya kepada Ulama,
“Ya Syaikh siapakah orang yang lewat tadi.”
“Dia Istriku.” Jawab Syaikh.
“Kenapa agama anda sangat berlebihan dalam mengatur pakaian wanita?”
Syaikh terdiam dan tidak menjawab, kemudian katanya,
“Maukah anda kuajak berjalan-jalan di pasar.”
“Dengan senang hati.”
Syaikh dan orang yahudi itupun pergi ke pasar yang tidak jauh dari rumah Syaikh. Tiba di pasar sang Syaikh langsung mengajak orang yahudi ke dekat penjual kue.
“Ini ada bermacam-macam kue, namun ada yang tertutup dengan bungkusan ada yang terbuka, kira-kira kalau anda saya suruh memilih kue yang mana akan anda pilih, yang tertutup atau terbuka?”
Tanpa banyak pikir Yahudi tersebut menjawab,
“Tentu saya pilih yang tertutup, karena lebih bersih, terjaga dari serta sentuhan tangan yang bisa membawa kotoran dan penyakit.”
Mendengar jawaban orang yahudi, Ulama tersebut langsung menyambung.
“Begitulah agama kami menjaga wanita kami, mereka hanya milik kami, tidak boleh sembarang dilihat orang apalagi disentuh?”
Konon mendengar jawaban Sang Ulama orang yahudi akhirnya mengucapkan dua kalimat Syahadat. Alhamdulillah.


Source: http://virouz007.wordpress.com

Surat Sayang Dari Allah

Surat Sayang Dari Allah

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapat KU atau bersyukur
kepada KU atas sesuatu hal yang indah
yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja …….
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU,
tetapi engkau terlalu sibuk ………
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu.
AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU
tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya …….
masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ………
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah pun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
AKU sangat menyayangimu, setiap hari
AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya ……
engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih
bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU
……..Tapi yang KU tunggu …….. tak kunjung tiba ……
tak juga kau menyapaKU.
Subuh …….. Dzuhur ……. Ashyar ……….Magrib ……… Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU …..
tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan tak ada rasa,
tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ……….
Apa salahKU padamu …… wahai UmmatKU?????
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan,
harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU …………!!!!!!!
Percayalah KU selalu mengasihimu, dan
AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU,
memohon perlindungan KU,
bersujud menghadap KU ……
Yang selalu menyertaimu setiap saat ……..


Note:
apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi???
Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semata


 source: http://virouz007.wordpress.com

Kisah Nenek yang Ikhlas

                        Seorang nenek harus berjalan jauh ke pasar di kota untuk menjual bunga cempaka. Itulah kerja hariannya. Selepas berjualan, beliau singgah dahulu ke masjid di kota untuk bersolat zuhur.
Selepas berdoa dan berwirid sekadarnya, nenek itu akan terlebih dahulu membersihkan dedaun yang berselerakan di halaman masjid. Ini dilakukannya setiap hari di bawah terik matahari. Setelah semua dedaun itu dibersihkan barulah beliau pulang ke desanya.Jemaah dan pengelola masjid kasihan melihat rutin nenek yang demikian.

                      Suatu hari, pengurus masjid memutuskan untuk membersihkan dedaun yang berselerakan di halaman masjid sebelum nenek itu datang. Fikirnya, usaha itu akan membantu nenek tadi agar tidak perlu bersusah payah membersihkan halaman masjid itu. Rupanya, niat baik itu telah membuat nenek tersebut menangis sedih. Dia bermohon supaya dia terus diberi kesempatan membersihkan halaman masjid seperti biasa. Akhirnya, pihak masjid terpaksa membiarkan situasi berjalan seperti biasa supaya nenek itu tidak lagi hiba.

Satu ketika apabila ditanyakan seorang kiai mengapa nenek tersebut perlu melakukan hal itu, nenek tersebut menjawab:

“Saya ini perempuan bodoh, kiai. Saya tahu amal-amal saya yang kecil ini mungkin juga tidak benar dijalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat tanpa syafaat Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam.
“Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu selawat kepada Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam. Kelak jika saya mati, saya ingin Rasulullah menjemput saya.
“Biarlah semua dedaun ini bersaksi bahwa saya telah membacakan selawat kepadanya.”

Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)

Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

Mudah-mudahan kita dapat sama-sama menghayati keikhlasan sifat nenek yang mulia itu.

Amin!



Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat.
Source: http://virouz007.wordpress.com/

Omelet Mie

 Resep Omelete Mie


Bahan :  
  • 1 bungkus Mie instan (direbus)  
  • 2 btr Telur ayam (dikocok)  
  • 1 buah Cabe merah besar (buang bijinya, iris bulat tipis)  
  • 2 siung Bawang merah (iris tipis)  
  • Minyak goreng secukupnya  
Cara Memasak :  
  • Campurkan mie rebus dengan kocokan telur, tambahi bumbu mie, aduk rata.  
  • Tumis bawang merah dan cabe merah sampai kekuningan, masukkan ke kocokan telur mie.  
  • Panaskan minyak di wajan dengan api yang sedang, masukkan kocokan telur mie, ratakan.  
  • Goreng matang hingga satu sisi, lalu dibalikkan ke sisi lainnya, goreng hingga matang.  
  • Angkat dan sajikan bersama saus sambal. 
creditphot0: titiw.com
Source of recipe: http://www.resepmasakanku.com/resep-masakan-indonesia/resep-masakan-resep-omelet-mie-resep-martabak-mie.html

Kamis, 08 Desember 2011

Telur Dadar Tempe


Bahan Telur Dadar Tempe :

  • 4 butir telur
  • 100 gram tempe, dikukus, ditumbuk halus
  • 3 buah cabai merah, diiris halus
  • 1 tangkai daun seledri, diiris halus
  • 1 batang daun bawang, diiris halus
  • 3 siung bawang putih, dicincang halus
  • 1/2 buah bawang bombay, dicincang halus
  • 3/4 sendok teh garam
  • 1/4 sendok teh merica bubuk
  • 1 sendok teh saus cabai
  • 1 sendok makan margarin untuk menumis
Cara Membuat Telur Dadar Tempe :
  1. Panaskan margarin. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai beraroma wangi. Angkat dan sisihkan.
  2. Kocok telur sampai rata. Masukkan tumisan bawang putih, tempe (yg sudah ditumbuk halus), cabai rawit merah, daun seledri, daun bawang, garam, dan merica bubuk. Aduk-aduk lagi sampai rata.
  3. Tambahkan saus cabai. Aduk hingga rata.
  4. Panaskan 1 sendok makan margarin. Masukkan campuran telur. Aduk-aduk sebentar. Tutup. Biarkan sampai matang.
Untuk 8 porsi

Source : http://resepmasakanindonesia.info/resep-masakan-telur-dadar-tempe/